SP NEWS – Jakarta. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Seolah seperti itu lah sikap kekompakan yang ditunjukkan para karyawan Gapura Angkasa dalam aksi prihatin pada Senin pagi (14/10). Aksi keprihatinan atas launchingnya Ground Handling baru yang bernama PT. RAPI (RAPI) di pemegang saham PT. Gapura Angkasa (Gapura).
Launching RAPI di Bali pada 14 Oktober 2019 berdampak gelombang aksi prihatin karyawan Gapura secara serentak seluruh cabang. Mereka memasang pita hitam di dada kiri sebagai lambang protes atas berdirinya RAPI yang berpotensi melemahkan bisnis Gapura bahkan mematikan.
Gelombang aksi ini dikomandani oleh Serikat Pekerja PT. Gapura Angkasa (SIPERKASA) yang disambut positif oleh karyawan, baik mereka anggota SIPERKASA maupun tidak, baik itu pegawai maupun staff Outsourcing (OS) serta pejabat maupun staff. Semuanya bersatu kompak demi membela Gapura dari upaya pelemahan perusahaan yang dilakukan oleh pemegang saham, dalam hal ini adalah Garuda Indonesia.
Semangat aksi prihatin yang dilakukan oleh karyawan menjadikan Pengurus Pusat SIPERKASA memutuskan untuk berlangsung 2 hari dari rencana 3 hari karena pertimbangan jelang pelantikan Presiden RI.
Meskipun aksi pita hitam dilakukan oleh semua karyawan, namun pelayanan terhadap customer termasuk Garuda Indonesia tetap berjalan normal sebagaimana yang diinstruksikan Ketua Umum SIPERKASA Edi Lesmana.
“Kami minta teman-teman agar tetap menjaga operasional normal. Jangan sampai ada irregularity dan delay. Kita hanya tunjukkan bahwa karyawan Gapura prihatin atas munculnya ground handling di lingkungan pemegang saham atau Garuda group,” himbau Edi yang juga Ketua Federasi Serikat Pekerja Bandar Udara Indonesia (FSPBI).
Setelah 2 hari aksi berjalan lancar tanpa ada gangguan operasional, Pengurus Pusat SIPERKASA mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas kekompakan dan keberanian para karyawan Gapura termasuk teman-teman OS.
“Kami salut dengan keberanian kawan-kawan yang telah ikut aksi prihatin ini. Demi kelangsungan hidup perusahaan kalian telah bersatu dalam kekompakan melawan kedzaliman. Kekuatan itu ada pada kekompakan pekerja. Perjuangan kita akan terus berlanjut hingga Gapura lebih mandiri mengelola perusahaan tanpa intervensi yang dalam oleh pemegang saham khususnya GA Group yang telah membuat Ground Handling baru,” tegas Edi.
“Jika saat ini mereka mengaku bahwa RAPI hanya handle section 4 dan 8, siapa yang tahu kalau next semua section mereka ambil seperti yang Gapura jalani sebagaimana dalam dokumen rencana bisnis yang sudah kita ketahui,” jelas Edi.