Disebut Darurat Kondisi Perusahaan, SIPERKASA Gelar Rapimnas

SP NEWS – Jakarta. Mengamati perkembangan kondisi perusahaan yang dinilai SIPERKASA semrawut, dimana pengelolaan internalnya banyak mendapat intervensi dari pemegang saham mayoritas, Garuda Indonesia sehingga menimbulkan keresahan dan kekawatiran di lingkungan Gapura Angkasa. Hal ini lah yang menggerakkan Pengurus Pusat SIPERKASA untuk bergerak bersama seluruh Cabangnya se-Indonesia berkumpul dalam agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Senin hingga Rabu, 2-4 September 2019 di Hotel Grand G7 Kemayoran Jakarta.

Issu yang diangkat pada Rapimnas tersebut antara lain Intervensi Pemegang Saham (GA) berupa melakukan tour of duty para karyawan Gapura dari level staff, Senior Manager, Vice President hinggga Direktur Utama, yang mana pertukaran pegawai tersebut tanpa melibatkan atau masukan dari Gapura yang berdampak pada proses pengelolaan perusahaan terganggu dan kinerja keuangan tentunya. Intervensi GA lainnya berupa munculnya Provider SDM OS yang baru yakni PT. Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) merupakan besutan dari GMF dan Kopkar GMF, yang akan mengambil alih semua Provider SDM OS yang ada di Gapura secara sepihak GA. Dan masih terdapat beberapa intervensi lainnya. Sehingga seakan-akan secara de-facto Gapura tidak mempunyai Direksi, semua diatur oleh Direksi GA.

Issu lainnya yakni Union Busting atau penggembosan terhadap serikat. Sebagaimana yang telah dilakukan manajemen GA terhadap IKAGI karena sikap kritisnya kepada manajemen. Adapun di SIPERKASA, manajemen GA pun nampaknya merasa gerah dengan kritik dari SIPERKASA melalui Ketumnya Edi Lesmana sehingga berbagai cara diupayakan untuk menyingkirkannya dari SIPERKASA.

Rapimnas yang dihadiri 21 Ketua Cabang SIPERKASA se-Indonesia ini memiliki nilai kekuatan tersendiri bagi Serikat Gapura. Selain mengenakan baju hitam yang menyimbolkan keprihatinan, juga terpasang banner-banner berisi tuntutan SIPERKASA seperti “Hentikan..!! Intervensi yang merugikan Gapura”, “Benahi sistim tour of duty karyawan”, “Berikan wewenang penuh GP mengelola perusahaan”, “Quo Vadis Gapura”, “Stop Union Busting”, “Save Gapura”, “Tolak Ground Handling Baru di Lingkungan Pemegang Saham PT. Gapura Angkasa”, dan “SIPERKASA..Solidarity Forever”.

Rumusan sikap SIPERKASA terhadap Pemegang Saham akan dinyatakan pada esok hari (3/9) yang dikomandani oleh Edi Lesmana selaku Ketua Umum. Harapan SIPERKASA hanya ingin Gapura dapat lebih leluasa mengelola perusahaan tanpa intervensi yang terlalu dalam. Kini SIPERKASA menjadi harapan karyawan Gapura untuk mendobrak kedzaliman Pemegang Saham. 

This entry was posted in Info Siperkasa, popular. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published.