SP NEWS-Batam. Setelah membahas Perjanjian Kerja Bersama (PKB) selama 3 hari pada 14-16 Nopember 2018, meski dalam pembahasan redaksional pasal-pasal dalam PKB sudah disepakati, namun perhitungan detail terkait peningkatan kesejahteraan yang belum dapat dituntaskan karena butuh perhitungan yang cermat untuk setiap grade dan jabatan karena perubahan pola penggajian. Ditambah lagi perhitungan masa kerja aktif akan diberikan berupa tunjangan setiap bulannya.
Kedua tim perundingan yang dipimpin masing-masing oleh RM. Taufk dan Edi Lesmana telah menyepakati untuk melanjutkan pembahasannya di Jakarta atau sekitarnya dengan target tanggal 1 Januari 2019 buku PKB sudah dapat dibagikan kepada seluruh karyawan Gapura.
Acara penutupan perundingan PKB antara manajemen dengan SIPERKASA dilakukan oleh Pjs Direktur Utama Gapura Angkasa, I Dewa Gede Mahayan yang didampingi oleh Pjs Direktur Keuangan, Mohamad Reza Yunardi berlangsung pukul 15.30 wib.
Dalam kesempatan awal, Ketua Umum SIPERKASA Edi Lesmana menyampaikan sambutan dengan melaporkan bahwa PKB belum selesai secara detail. Edi berharap pada 1 Januari 2019 PKB sudah jadi buku dan dibagikan ke karyawan.
“PKB yang merupakan hasil kesepakatan antara Manajemen dengan Serikat harus dijalankan secara konsekuen. Jika ada hambatan mari kita bicara. Sehingga perusahaan dapat cepat bergerak,” himbau Edi yang juga sebagai Ketua Paguyuban Pekerja Bandara Se-Indonesia (PAGJABSI). Edi pun berharap dengan datangnya Direksi baru ini membawa semua karyawan bahagia.
Sementara itu, Pjs Direktur Keuangan (DF) Gapura dalam sambutannya menyampaikan bahwa baru pertama kalinya hadir dalam acara perundingan PKB dengan Serikat Pekerja. Dengan pengalaman di bidang keuangan di Garuda Indonesia baik di dalam maupun luar negeri ingin bersama-sama lebih memajukan Gapura Angkasa menjadi Great Again.
I Dewa Gede Mahayana selaku Pjs Direktur Utama (DZ) menyampaikan banyak hal dalam sambutannya. DZ dan para Direksi berkomitmen bisa mengabdi kepada Gapura menjadi lebih baik dari sebelumnya. Beliau pun menyampaikan apresiasi atas perundingan yang telah berjalan dengan baik.
Dewa menegaskan kembali tentang perubahan paradigma lama yakni tidak ada barrier (rintangan) dalam komunikasi. Adanya serikat menjadi mitra manajemen bukan oposisi yang mendapatkan win-win solution.
“Pola circle bekerja pun kita rubah. Kalau dulu bekerja keras lalu sukses kemudian bahagia. Kini kita awali bahagia lalu bekerja keras/cerdas kemudian sukses. Jadi kita harus bahagia dahulu untuk bekerja sehingga menghasilkan kesuksesan,” terang Dewa yang juga mantan GM CGK.
Hot issue lain yang disampaikan DZ adalah di usia 21 tahun Gapura nanti, harapan bisa membangun kantor sendiri di Kemayoran setinggi 13 lantai. Proses MOU dengan kontraktor Hutama Karya (HK) sudah dilakukan.
Usaha-usaha strategi pengembangan bisnis pun telah dilakukan, di antaranya bisnis di cargo village, membangun image dengan para customer agar branding Gapura semakin baik dan kepercayaan diraih sehingga meyakinkan untuk usaha kenaikan tarif. Pembukaan pelayanan cabang baru di Samarinda, Malang, Palu, Grorontalo dan Kendari. Dengan menambah revenue tetapi akan ada investasi alat dan akan dilakukannya dengan sangat hati-hati. Di sisi internal, peningkatan SDM dengan dilakukan training-training di luar mandatory.
Tiga pilar utama yang menjadi perhatian yaitu operational excellence, business excellence dan service excellence.
Akhirnya perundingan ditutup oleh DZ dengan jargon Let’s Make Gapura Great Again (GGA).