Jakarta – PT Gapura Angkasa, perusahaan ground handling patungan milik PT Garuda Indonesia dan PT Angkasa Pura (AP) I dan PT AP II, punya cara sendiri mencegah pencurian bagasi. Bagaimana?
“Sebagai ground handling Garuda kami meng-handle Garuda dari segi fungsi kami untuk terciptanya situasi keamanan dan keselamatan dan kenyamanan penumpang khususnya dalam pencurian bagasi penumpang,” ujar Dirut PT Gapura Angkasa Agus Supriyanto.
Agus mengatakan hal itu dalam konferensi pers di Gedung 600 Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (1/7/2015).
Agus mengatakan saat penumpang check in, pihaknya melakukan profiling koper bagasi apakah ada barang berharga atau tidak. Jika ada maka penumpang diminta untuk mengambil barang tersebut.
“Kedua kalau kemasaannya kardus kami minta diberi plastik sehingga tidak mudah untuk dibobol tasnya. Tentu tidak semua calon penumpang yang mau,” paparnya.
Dia menjelaskan dalam pencegahan di internal di mana airside banyak melibatkan porter, pihaknya mengantisipasi tindakan kerja sama atau persengkokolan jahat.
“Kami rutin melakukan rotasi sehingga tidak selalu orang sama selalu bekerja dengan individu tertentu. Selain itu porter kami berikan seragam yang tidak berkantong. Mereka juga tidak boleh bawa bolpoin atau HP. Mereka disediakan loker untuk menempati barang bawaan miliknya,” ujarnya.
Tak hanya itu, Agus juga mengatakan setiap porter usai bekerja harus melewati body screening. Alhasil hal itu menutup peluang niat jahat porter nakal.
“Selain itu para security atau pengawas ini kita lakukan random check,” pungkasnya.
Cara ground handling maskapai Garuda ini bisa diterapkan ke maskapai lainya.
(Sumber: detik.com)