SIPERKASA CGK. Di tengah musim hujan yang mengguyur Bandung hampir setiap hari. Dua minggu selepas ulang tahunnya yang ke 16, Seperkasa menyelenggarakan workshop nasional pada 15-19 Desember 2015 bertempat di Hotel Jayakarta Bandung yang dibuka oleh PH GM Bandung Hafizham.
Workshop yang diikuti 45 peserta dari 29 cabang Gapura se-Indonesia ini dinilai penting oleh Ketua Umum terkait konsolidasi pengurus Seperkasa yang cukup banyak diikuti oleh pengurus baru dan menyikapi berbagai kebijakan manajemen. Sekjen Seperkasa Romi Fahjana selaku ketua panitia berharap para pengurus untuk meningkatkan kapasitas sebagai pengurus serikat.
Workshop yang ditangani oleh Sinergi Institut, yang merupakan unit marketing FSP Sinergi BUMN ini membuat berbagai macam diskusi. Materi-materi tersebut berupa Peran Serikat Pekerja terhadap kemajuan Perusahaan oleh Ahmad Irfan (Ketum FSP Sinergi BUMN), Sosialisasi Layanan Produk Inhealth oleh dr. Wahyu Handoko, Sosialisasi Layanan Jiwasraya , Sosialisasi Penerbitan Peraturan Pemerintah; PP no. 40 th. 2015 tentang Jaminan Pensiun dan PP no. 78 th. 2015 tentang Pengupahan oleh Disnaker DKI, Dialektika Perselisihan Hubungan Industri
al oleh Kemalsjah & Partner, Studi Banding Hubungan Industrial; Menakar Persamaan dan Perbedaan Kepentingan Serokat Pekerja & Direksi oleh Lely Pelitasari S (Mantan Ketum Sekar Bulog dan Direksi Perum
Bulog, Hubungan Industrial di PT. Kereta Api oleh Syafriadi (Ketum SPKA) dan Advokasi Ketenagakerjaan oleh Henrawan (Siperkasa).
Di saat masa transformasi sistem (IT) terhadap SDM dan Peralatan yang saat ini sedang digencarkan oleh manajemen seperti SAP, OCS, Pengadaan GSE baru, pembenahan SDM melalui konsultan Hay Group serta Budaya Perusahaan yang baru, Siperkasa sangat menyayangkan Direktur Utama tidak dapat menghadiri acara workshop tersebut. Jika dilihat urgensinya, sebetulnya saat yang tepat untuk menjalin hubungan industrial dan komunikasi yang baik bersama seluruh karyawan Gapura se-Indonesia yang diwakili oleh Pengurus Cabang Nasional. Moment yang tepat bagi manajemen untuk menyampaikan kondisi perusahaan saat ini dari sisi operasional, kondisi keuangan hingga jelang akhir tahun ini bagaimana pendapatan dan biaya terkini, serta program lainnya yang tentunya harus bersinergi dengan serikat agar semua misi perusahaan dapat didukung oleh semua stakeholder perusahaan ini. Namun disayangkan workshop selama 4 hari ini tidak dapat dihadiri oleh Direktur Utama meski beberapa jam saja dan diwakili oleh Direktur Strategi dan SDM.
Arahan dan diskusi bersama Direktur Strategi dan SDM (DI), Eko Diantoro dilakukan pada hari ketiga, Kamis 17 Desember 2015 pukul 08:00 hingga 12:00 wib. Mantan GM AP2 Cabang Bandung ini menyampaikan kegembiraannya bisa bertemu dengan Siperkasa sebagai bentuk peduli SDM. Hadir pula VP Personalia RM Taufik mendampingi Direksi Eko Diantoro. Namun apa yang disampaikan oleh DI hanya terkesan normatif saja, tidak ada penyampaian kondisi operasional maupun keuangan yang terupdate.
Tanya jawab berlangsung panjang bahkan Ketum Edi Lesmana menyampaikan kritikan keras atas berbagai kebijakan manajemen, di antaranya tentang Budaya Perusahaan yang baru yang menghilangkan point Peduli SDM, kepedulian Manajemen kepada SDM dan Siperkasa, serta visi misi perusahaan. Sedangkan SPCGK menyampaikan perihal proses seleksi PKWT menjadi pegawai tetap, SAM 2016, dan tiga point budaya perusahaan yang baru.
Acara dilanjutkan dengan outbond pada Jum’at 18 Desember 2015 dengan kegiatan rafting di Ciwidey sebagai simbol kekompakan tim dalam menghadapi tantangan (jeram) yang menghadang baik itu ringan (dangkal) maupun keras (dalam) dibawah komando pemimpin (skipper).