SP NEWS – Bogor. Ajang perhelatan Musyawarah Nasional (MUNAS) Serikat Pekerja PT. Gapura Angkasa (Siperkasa) terlaksana juga. Meskipun dengan kondisi pandemi dan keuangan perusahaan yang belum pulih, maka dibuatlah upaya efisiensi penyelenggaraan selama 3 hari dan penggunaan tiket pesawat memakai Low Cost Carrier (LCC). Munas ke-7 tersebut terselenggara pada 25 s.d. 28 Oktober 2021 di Hotel New Ayuda Puncak, Bogor.
Pembukaan Munas VII dihadiri dan dibuka oleh Direktur SDM dan Strategi Korporasi, Rini Indrawati. Yang didampingi oleh Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Reza Aulia Hakim, VP Human Capital I.G.N. Raka Sugiartha dan SM Planning & Development Akbar Anzalna.
Hadir pula tamu undangan dari serikat pekerja di lingkungan Bandara Soekarno-Hatta, antara lain Sekjend Federasi Serikat Pekerja Bandara Indonesia (FSPBI), Jacqueline Tuwanakotta, Ketua Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura II (Sekarpura) Trisna Wijaya dan tim, Ketua GMF Employee Club (GEC) Yanto K dan tim, Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda (IKAGI) Yosephine dan Ketua Asosiasi Cabin Crew Citilink (ACCI) Andi Darmawan.
Dalam sambutan FSPBI, Sekjend Jacqueline mendorong agar Siperkasa tetap semangat dalam bekerja juga semangat dalam mengayomi sesama teman seprofesi. Ia berharap meski dunia sedang berduka yang berimbas pada sektor penerbangan, semangat berserikat dan bekerja tetap terjaga.
“Saya senang dengan tema Munas VII ini: Mewujudkan Regenerasi Kepemimpinan sebagai Kontinuitas Gerakan Perubahan,” ujarnya.
Jacqueline juga berpesan agar dalam situasi yang berat ini, pemerintah kembali meninjau ulang kebijakan-kebijakan yang memberatkan khususnya di sektor penerbangan. Ia melihat kebijakan PCR saat naik pesawat menjadi masalah baru yang berdampak pada sektor penerbangan.
Sementara itu, Rini Indrawati, Direktur Sumber Daya Manusia dan Strategi Korporasi PT Gapura Angkasa berpesan kepada calon terpilih harus bisa mengayomi seluruh karyawan juga bisa bekerja sama dengan manajemen.
Pada sesi tanya jawab internal antara Direksi dan Peserta Munas, muncullah pertanyaan yang menjadi titipan para anggota Siperkasa senasional, yakni masalah pembayaran BPAS (Bantuan Pendidikan Anak Sekolah), Uang Makan yang belum dibayar dan Pakaian Seragam yang belum diberikan.
Namun penuturan Bu DI, sebutan akrab Bu Rini di Gapura, menyatakan minta maaf sebesar-besarnya kepada karyawan. Situasi dan kondisi belum berubah sehingga manajemen memutuskan untuk mengutamakan pembayaran gaji. Bahkan hingga Nopember dan Desember 2021 masih sangat sulit dan tidak memungkinkan membayarkan BPAS.
“Ada skala prioritas dibuat keputusan, belum bisa membayar uang makan. InsyaAllah kalau penerbangan sudah mulai membaik. Situasi perahu ini abnormal dan sama-sama kita menyelamatkan Gapura,” ujar Direktur SDM.