SP NEWS – Jakarta. Sekitar pukul 08.45 wib pada Senin pagi (16/12) bertempat di Gedung 600 Kantor Pusat Angkasa Pura II, rombongan SIPERKASA disambut oleh Ketua Serikat Angkasa Pura II (Sekarpura), Robby Saputra. Rombongan SIPERKASA yang terdiri dari Pengurus Pusat SIPERKASA, Ketua CGK, CGO dan HLP dipimpin Ketua Umumnya Edi Lesmana. Tujuan para Pengurus SIPERKASA ke AP II ini untuk beraudiensi dengan pihak AP II pasca resminya Right Issue oleh AP II yang sebagai Pemegang Saham mayoritas dari Gapura Angkasa, mengambil alih mayoritas Garuda selama ini. Terutama setelah tejadinya kemelut yang menimpa jajaran Direksi Garuda.
Niat pertemuan dengan Direktur Utama AP II namun hari itu SIPERKASA dipertemukan dengan Direktur Human Capital AP II (DH), Ajar Setiadi. Pria kelahiran 25 November 1967 yang sebelumnya menjabat Direktur Finance & Support di PT Perusahaan Pengelola Aset ini dengan ramah mengajak tim SIPERKASA untuk menikmati kopi di balkon Gedung 600 yang memang didesain oleh DH sebagai tempat istirahat.
Banyak hal yang didiskusikan bersama DH. Kedua pihak saling bercerita tentang sejarah dan kondisi perusahaan. Diskusi mengenai peluang bisnis Gapura ke depan pasca Right Issue. Dari SIPERKASA pun menceritakan tentang peralihan karyawan dari GA ke GP yang dianggap tidak fair adalah tanggung jawab GA terhadap masa kerja karyawan selama di GA namun menjadi beban GP seperti pesangon pensiun dan penghargaan masa bakti 20 tahun. Terkait masalah GSE Pooler, GDPS dan RAPI pun menjadi bahasan diskusi yang semuanya tidak boleh mengganggu bisnis GP.
Diskusi pun juga membicarakan tentang tarif handling GA yang tidak pernah naik sejak 1998. Namun diakui DH memang hal tersebut menjadi dilema jika customer dan pendapatan mayoritas dari GA. SIPERKASA pun menanyakan waktu penetapan Komisaris dan Direksi dari AP II untuk Gapura agar proses adminitrasi bisnis GP dapat berjalan sesuai ketentuan. DH menuturkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan segera dilaksanakan. Beliau pun mengakui sudah menyiapkan personalnya yang akan dipasang di GP. Dan masih ada peluang bahwa Direksi dipilih dari internal GP karena secara operasional orang GP lah yang paham namun harus pula memahami proses keuangan dan kebijakan strategis lainnya.
Prinsipnya AP II pun ingin untung sebagai Pemegang Saham GP. Atas nama manajemen AP II, DH ingin memajukan revenue GP agar AP II pun mendapat nilai deviden yang tinggi.
Perbincangan yang hangat dan penuh keakaraban kedua pihak pun berakhir sekitar pk. 11.00 dengan photo bersama. Dan DH membuka diskusi-diskusi di kesempatan yang lain.