SP NEWS – Jakarta. Menyikapi kondisi keuangan perusahaan saat ini yang sedang prihatin, tidak hanya pada Gapura Angkasa, namun berlaku pula atas induk perusahaan yakni Garuda Indonesia.
“Raihan tersebut turun 88 persen dibandingkan laba bersih tahun lalu yang senilai Rp 1,03 triliun atau 78 juta dollar AS. Pada tiga bulan pertama 2017, Garuda Indonesia mengalami kerugian yang cukup mendalam sekitar Rp 1,31 triliun.” disebut dalam http://www.tribunnews.com, Terus Merugi, Garuda diperingatkan Bisa Bangkrut (5/6).
Yang menambah keprihatinan bagi Gapura Angkasa dan anak perusahaan Garuda Indonesia lainnya adalah dampak kerugian Garuda tersebut berimbas kepada permintaan turunnya tarif handling Gapura kepada Garuda, juga kepada Aerofood ACS, Aerotrans dan GMF.
Berangkat dari masalah serius Garuda yang berdampak ke seluruh anak perusahaannya, maka berkumpullah para pengurus Serikat Pekerja Garuda Indonesia Group. Hadir pada pertemuan yang diadakan pada hari Senin (12/6) bertempat di Kantor Sekarga di GA Training Center Duri Kosambi yaitu Sekarga, Siperkasa, Sekar ACS, dan SP Aerotrans.
Kasus yang menyebabkan Garuda terpuruk rupanya sama persis dengan Gapura, pengadaan barang. Jika di Gapura karena pengadaan sewa alat GSE dalam jumlah yang sangat besar, adapun di Garuda pengadaan pesawat baru dalam jumlah besar pula. Hal tersebut dinyatakan oleh Tommy Tampaty, Pengurus Pusat Sekarga.
“Dalam kondisi memburuknya keuangan Garuda kita semua turut prihatin karena semua akan berimbas kepada keberlangsungan semua anak perusahaan. Namun kami dari Siperkasa menolak permintaan penurunan tarif ground handling sebesar 35%,” tegas Romi Fahjana, sekjen Siperkasa.
Edi Lesmana, Ketum Siperkasa sekaligus Sekjen Federasi Sinergi BUMN mengatakan, “Langkah yang bisa dilakukan semua manajemen adalah pemangkasan jabatan. Contohnya Station Manager Garuda di cabang dapat dilebur atau dikerjakan dengan Station Manager Gapura. Serta pemangkasan jabatan Vice President.”
Dengan pertemuan para Serikat Pekerja Garuda Group ini diharapkan ada persamaan misi untuk menyelamatkan perusahaan plat merah ini dan saling memberi solusi terhadap anak perusahaannya.