SIPERKASACGK. Semenjak deadlocknya perundingan PKB terakhir pada 11-15 Juni 2014 lalu, maka setelah berbagai upaya Siperkasa melakukan konsolidasi internal SP yang kuat, terwujudlah kembali upaya melanjutkan perundingan tersebut. Pendekatan manajemen kepada SP sehingga terlaksanakanlah meeting antara Manajemen dengan Siperkasa pada Senin 25 Agustus 2014, pukul 10:00 – 12:00 Wib bertempat di Nam Center Kemayoran Jakarta. Rapat yang dihadiri oleh pihak manajemen antara lain VP Perso RM Taufik, VP Procurement Sukirman, SM Perso Haris Safari, SM Nicholas, Staff KP Shopia, adapun dari Siperkasa antara lain Ketua Umum Edi Lesmana, PH Sekjend Romi Fahjana, Bendahara Arief Mulyatna, Korbid Kesra Endang Suardi, Ketua SPCGK Arief Supriyadi dan Ketua SPCGO Saudih Jaidih.
Agenda yang dibahas yaitu menjadwalkan kembali perundingan PKB yang menjadi instruksi DZ untuk segera diselesaikan. Diusulkan waktunya saat dilaksanakan Rapimnas Siperkasa pada 16-18 September 2014.
Dengan niat yang terbarukan, PKB harus selesai saat itu nanti bahkan sudah ada sinyalemen bahwa manajemen tidak akan ngotot untuk memaksakan HC Manual bahkan akan mengikut maunya SP. Dan lupakan perundingan PKB lalu yang menimbulkan deadlock.
Pada kesempatan meeting tersebut dimanfaatkan pula diskusi yang lain di luar PKB.
Perihal lembur yang menjadi hangat perbincangan semua cabang. “Yang dimaksud oleh manajemen adalah pengaturan lembur, yaitu cost effective. Bukan lembur paket atau lembur yang direncanakan. Jika si staff tidak lembur maka hanya mendapat UMP, dan hanya yang lembur yang dibayar.” ujar RM Taufik. Ditambahkan pula oleh Sukirman “Jangan pula terjadi lembur yang seharusnya dilakukan oleh 2-3 orang namun dibuat satu grup lembur, ini yang tidak efektif.”
Mengenai Assessment test. Hal ini ditanyakan oleh Arief Supriyadi apa tujuan dan dampak ke karyawan. Disebutkan oleh RM Taufik yaitu untuk melihat kompetensi staff dan sebagai bank data bilamana diperlukan untuk melihat profil individu karyawan. Meskipun dalam mapping tidak selalu terjadi perubahan posisi karyawan. Dan efisiensi nya dengan memakai SDM internal yang sebelumnya oleh tenaga external dengan biaya 700-800 ribu per pax.
Perihal STKP Cabang DPS yang belum dibayar, namun saat karyawan teriak dan mengancam mogok, baru akan dibayar. Hal ini yang menjadi kritik Ketum Siperkasa.
Wacana jenjang karir bagi OS, bisa jadi diangkat menjadi PKWTT namun dengan pola yg berbeda dengan yang existing sekarang. Guna memberikan apresiasi dan kaderisasi SDM.
Semoga saja pertemuan tersebut benar-benar merupakan itikad baik manajemen untuk menerima SP sebagai mitra, bukan hanya sekedar merespon ketika SP sudah mulai mengeluarkan taringnya. Saling memandang positif kedua pihak sehingga terbina hubungan kemitraan yang harmonis demi kemajuan bersama.
2 Responses to Upaya Melanjutkan Perundingan PKB